Neraca Pembayaran
~ Perdagangan internasional dan semua transaksi internasional yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
menimbulkan pembayaran internasional. Semua transaksi yang dilakukan
tersebut perlu dicatat dalam sebuah neraca pembayaran internasional. Apa
sih sebenarnya Neraca Pembayara? Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahasnya secara lengkap di sini. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment)
merupakan catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh
transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu
dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran
internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.
Transaksi
ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran
internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan
kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi
penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara
lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak
bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk
negara lain.
Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
B. Komponen Neraca Pembayaran
Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus modal.
1. Transaksi Berjalan
Transaksi
berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan
oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang
ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil
industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari
investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan.
Dengan demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi
berikut ini.
Perbedaan
antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca
perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca
perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor.
2. Arus Modal
Transaksi
modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia
dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan
transaksi, yaitu:
C. Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi
neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
Semoga penjelasan di atas tentang Neraca Pembayaran
bisa menambah wawasn sobat sekalian dan tentunya bisa bermanfaat.
Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon
kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima
kasih... ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
Neraca Pembayaran Indonesia
Tahun Terpilih
DIANTARA 1987-1999
Kedudukan
neraca pembayaran defisit (+) surplus (-)
Sumber : Bank Indonesia,laporan
tahunan,beberapa tahun
Neraca
Pembayaran Malaysia
1987-1999
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber : Malaysia Bank, financial
transaction leading
Analisis
:
Pada tahun 1987,
Indonesia mengalami Surplus neraca sebesar $7500. Pada tahun yang sama,
Malaysia dengan neraca perdagangannya mengalami defisit sebesar $1500. 3 tahun
selanjutnya, selisih perhitungan Indonesia bergerak ke kisaran $123. Sedangkan
Malaysia mengalami defisit sampai tahun selanjutnya.
a.
Neraca
Perdagangan
NERACA PERDAGANGAN
INDONESIA-PERU
2004-2009
(DALAM US$)
TAHUN
|
EKSPOR
|
IMPOR
|
NERACA
|
VOLUME
|
2004
|
25.250.200
|
25.775.700
|
-570.500
|
51.025.900
|
2005
|
27.838.800
|
36.422.200
|
-8.538.400
|
64.261.000
|
2006
|
34.399.600
|
31.175.300
|
+ 3.224.300
|
65.574.900
|
2007
|
42.154.400
|
27.971.500
|
+ 14.173.900
|
70.125.900
|
2008
|
49.850.700
|
36.180.600
|
+ 13.670.100
|
86.031.300
|
2009
|
51.171.500
|
36.472.300
|
+ 14.699.200
|
87.643.800
|
Analisis :
Di lihat
dari neraca perdagangan internasional Indonesia - Peru pada tahun 2004 - 2009
yaitu pada tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami devisit. Tetapi pada tahun
2006-2009 Indonesia mendapatkan surplus, yaitu pada tahun 2006 US$ 3,244 juta,
tahun 2007 US$ 14,173 juta, tahun 2008 US$ 13,670, dan tahun 2009 US$ 14,699
juta. Ekspor
Indonesia ke Peru antara lain radio tape, asam sulfur, printer, karet alam,
gelas, computer, kamera video, produk tekstil, pakaian, kertas, kendaraan
bermotor (rakitan di Indonesia), suku cadang kendaraan bermotor, ban, alas
kaki, dinner ware, kulkas. Sedangkan komoditi impor Indonesia dari Peru antara
lain tepung ikan dan fish oil, anggur segar, copper sulfate, produk perunggu,
kabel akrilik, kapas, wool (alpaca dan llama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar